Dinsos Kota Sukabumi Terus Lakukan Pemberdayaan Warga Miskin
Dinsos Kota Sukabumi Terus Lakukan Pemberdayaan Warga Miskin

Oleh: Mohar Syarif Kamis, 05/08/2021

NERACA

Sukabumi - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi terus melakukan pemberdayaan sosial terhadap warga miskin, termasuk melakukan rehabilitasi sosial. Dimana para penyandang masalah kesejahteraan yang ada bisa terbantu. Seperti halnya dengan berbagai program- program, baik permakanan, pelatihan dan sebagainya, termasuk adanya perlindungan dan jaminan sosial.

"Dalam hal ini fakir miskin menjadi domainya pemerintah pusat. Kami Dinsos memfasilitasi bagaimana bantuan-bantuan pusat sampai ke masyarakat yang sudah terdata. Dan kalau ada yang baru akan masuk dulu ke data terpadu kesejahteraan sosial, sehingga nantinya mereka akan menerima manfaat perlindungan dan jaminan sosial," ujar Kepala Dinsos Kota Sukabumi Punjul Saepul Hayat, saat dihubungi Neraca, Rabu (4/8).

Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, pada tahun 2020, persentase, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Kota Sukabumi mengalami kenaikan, yaitu sebesar 3,55 ribu jiwa dari 21,87 ribu jiwa (6,67 persen) pada tahun 2019 menjadi 25,42 ribu jiwa (7,70 persen) pada tahun 2020.

Sedangkan Garis kemiskinan (GK) Kota Sukabumi mengalami peningkatan sebesar 5,12 persen dari Rp520.742, per kapita per bulan menjadi sebesar Rp547.415,- per kapita per bulan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami peningkatan 0,09 poin, dari 1,08 menjadi 1,17. Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) turun 0,10 poin dari 0,32 menjadi 0,22.

Secara umum, pada periode 2010-2020 tingkat kemiskinan di Kota Sukabumi mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentasenya, perkecualian pada tahun 2015 yang sempat mengalami kenaikan. Kenaikan jumlah dan persentase kemiskinan pada periode tersebut dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.

Pandemi Covid 19 yang terjadi sejak penghujung tahun 2019 berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan penduduk dunia, termasuk Kota Sukabumi. Kenaikan angka kemiskinan di tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat selama menghadapi pandemi tersebut."Kenaikanya salah satu faktor bisa saja diakibatkan oleh pandemi covid-19 ini, karena banyak perusahaan atau kegiatan ekonomi terdampak. Misalkan para pedagang buruh, pengemudi, PKL, dan mereka yang rentan," terangnya.

Sedangkan data yang baru, lanjut Punjul, warga miskin baruyang mendapatkan bantuan kurang lebih sebanyak 37.700."Data yang baru itu ada sekitar 37.700. Sedangkan data yang lama sudah jelas ya tadi jumlahnya, karena sudah mendapatkan bantuan baik itu bansos tunai, bansos semabako, dan yang terbaru dimasa PPKM Darurat ini peemrintah menggulirkan bantuan beras," terangnya.

Sementara itu anggaran untuk pennaggulangan kemiskinan di Kota Sukabumi sekitar Rp200 juta yang bersumber dari APBD."tahun sekarang ini sekitar Rp200 juta untuk keperluan kemiskinan dan saat ini belum digunakan, kemungkinan terkena refocusing anggaran," pungkas Punjul. Arya